Kamis, 28 April 2016

Rumah Kecil di Tepi Sungai (Little House on the Banks of The River)

Lukisan berjudul "Rumah kecil di tepi sungai" ini dilukis dengan menggunakan cat acrylic di atas canvas board Winsor & Newton berukuran 40x60cm. Lukisan ini bercerita tentang pemandangan di suatu tempat, dimana 2 rumah kecil berdiri di tepian sungai dengan hiasan beberapa bunga yang tumbuh di sekitarnya.
Lukisan ini saya buat di bulan Maret 2016 dan saya selesaikan dalam waktu 6 jam. 
Kesulitan yang saya hadapi dalam membuat lukisan ini yaitu saat melukis permukaan air sungai dengan menggunakan acrylic. Karakter cat acrylic yang cepat mengering membuat permukaan sungai tidak terlihat mengkilat, sekalipun saya sudah menggunakan acrylic medium glossy. Penggunaan cat acrylic juga menyulitkan untuk melakukan blending warna sebagaimana jika kita menggunakan cat minyak.
Ada rencana untuk melukis ulang pemandangan ini tapi dengan media cat minyak. 

The painting entitled "Little house on the banks of the river" was painted using acrylic color on the canvas board "Winsor & Newton" of 40x60 cm. This painting tells about the sight in a place, where two small house standing on the riverbank with a garnish some flower growing around it.
The painting was created on March 2016 and I took 6 hours to finish it.
The difficulty during created this painting was how to paint the river using acrylic color. The characteristic of acrylic color which drying fast made the water of the river can't look shiny, even if I already used acrylic medium glossy. As well it's also difficult to blend color as if we paint using oil color.
So, I have a plan to repaint this panorama but using oil color.

Senin, 25 April 2016

Alam pedesaan, gubuk di tengah sawah (Nature of Contryside, little hut in the rice field)


Lukisan berjudul "Alam pedesaan, gubuk di tengah sawah" ini dilukis dengan menggunakan cat minyak di atas canvas board Winsor & Newton berukuran 40x60cm. Saya gunakan cat minyak Rembrandt, Efran & Bourgeouis dan Van Gogh.
Lukisan ini dibuat di bulan Maret 2016 dan butuh waktu sekitar 6 jam untuk menyelesaikannya.
Lukisan ini bercerita tentang suasana alam pedesaan berupa pemandangan gubuk di tengah hamparan sawah yang menghijau, dengan panorama gunung yang membiru di kejauhan. 
Salah satu kesulitan yang saya hadapi saat melukis tema ini yaitu melukis pohon pisang agar tampak nyata. Dan hasilnya masih jauh dari sempurna, masih terlihat kaku dan warna hijaunya terlalu muda.

Paint with title "Nature of countryside, little hut in the rice field was painted using oil color on the canvas board of Winsor & Newton 40x60cm. For oil color, I used Rembrandt, Efranc & Bourgeouis and Van Gogh.
This paint was created on March 2016 and took 6 hours to finish it.
This paint tells the atmosphere of countryside in the form scenery of a little hut in the middle of verdant rice field as well panorama of blue mountains in the distance.
One difficulty I faced during painting this theme was how to paint the banana trees to make them look real. The result was still far from perfect, it still looks stiff and its green color is too bright.


Alam Pedesaan, Sawah, Sungai & Gunung (Nature of Countryside, Field, River and Mountain)


Lukisan berjudul "Alam pedesaan, sawah, sungai dan gunung" ini dilukis dengan menggunakan cat acrylic di atas canvas Louvre berukuran 40x50cm. Selain itu juga menggunakan Amsterdam acrylic medium glossy yang dipadu dengan sedikit Amsterdam acrylic medium matt. Untuk memperlambat pengeringan cat acrylic, saya gunakan Amsterdam acrylic retarder. Saya menggunakan cat acrylic Liquitex Basic dan Louvre.
Lukisan ini dibuat di bulan April 2016, memakan waktu sekitar 6 jam dari siang hingga petang.
Lukisan ini bercerita tentang suasana alam pedesaan berupa pemandangan di sawah dengan gubuk kecil di tengah pematangnya, penampakan gunung membiru di kejauhan serta aliran air sungai yang jernih. 

The paint with title "Nature of countryside, fields, river and mountain" was painted using acrylic paint on the canvas with dimension 40x50cm. In addition, I also used Amsterdam acrylic medium glossy which combined with a touch of Amsterdam acrylic medium matt. To slow the drying time of acrylic paint, I used Amsterdam acrylic retarder. For acrylic paint, I used set of Liquitex Basic and Louvre.
This painting was created on April 2016 and it took 6 hours to finish it from noon to dusk.
This painting tells about the atmosphere of a village, rice field with little hut, sighting of blue mountain on far away as well clearly flow of stream.

Minggu, 24 April 2016

Alam Pedesaan (Countryside)


Lukisan berjudul "Alam pedesaan" ini dibuat di bulan Februari 2016 dengan media cat acrylic di atas canvas berukuran 40x50cm. Saya gunakan cat acrylic Liquitex Basic dipadu dengan Louvre. Untuk painting medium-nya menggunakan amsterdam acrylic medium glossy dan selanjutnya finishing touch menggunakan amsterdam acrylic varnish glossy.
Lukisan ini bercerita tentang suasana alam pedesaan dengan rindang dan hijaunya pepohonan, rumah sederhana yang masih berdinding gedek (anyaman bambu), jalan setapak yang belum beraspal serta aliran sungai kecil di sisi jalan. Untuk memberikan kesan desa tak berpenduduk maka saya tambahkan seorang lelaki yang sedang memikul rerumputan. 
Karakter dari cat acrylic adalah cepat kering dan setelah kering bersifat tahan air. Jadi perlu diperhatikan efektivitas waktu saat melukis, agar dapat membuat efek-efek lukisan terkesan hidup. Jika kita bisa menggunakan teknik wet-on-wet pada cat minyak, tidak demikian halnya saat kita menggunakan cat acrylic. Penggunaan acrylic retarder (semacam medium untuk memperlambat durasi pengeringan cat acrylic) juga tidak terlalu banyak membantu.
Langkah awal dimulai dari melukis langit, dengan menggunakan paduan warna titanium white, cobalt blue, yellow ochre dan sedikit sentuhan alizarin crimson. Selanjutnya melukis awan yang terdiri dari beberapa bagian. Bagian yang gelap menggunakan paduan warna titanium white, cerulean blue, yellow ochre dan sedikit sentuhan alizarin crimson. Bagian midstone menggunakan paduan warna cerulean blue, titanium white, cadmium yellow deep dan sentuhan alizarin crimson. Bagian pantulan sinar menggunakan paduan warna titanium white, cadmium yellow deep dan sentuhan alizarin crimson. Dan terakhir, bagian awan yang terang menggunakan paduan warna titanium white dan sedikit sentuhan cadmium yellow deep.
Langkah berikutnya yaitu melukis background pepohonan di kejauhan, yang menggunakan paduan warna titanium white, cobalt blue, yellow ochre, sedikit alizarin crimson dan sap green. Hasil paduan warna-warna ini berupa warna hijau kebiruan yang memberikan kesan jauh. Untuk menggambar batang dan cabang pohon, cukup dengan menggoreskan ujung palette knife pada lukisan background pohon dengan catatan saat cat acrylic masih basah.
Langkah berikutnya yaitu melukis rerumputan serta pepohonan. Bagian daun yang gelap menggunakan paduan warna sap green, raw umber dan sedikit alizarin crimson. Bagian midstone menggunakan paduan warna sap green, naples yellow, crimson dan titanium white. Terakhir bagian daun yang terang dengan paduan sap green dan sedikit sentuhan cadmium yellow light. Paduan warna ini juga digunakan untuk melukis rerumputan dan perdu di sisi dekat serta daun pohon kelapa.
Jalan setapak dilukis dengan paduan raw umber, raw sienna dan burnt sienna. Setelah itu disapu dengan paduan raw sienna dan yellow ochre. Perhatikan arah sapuan kuas agar jalan setapak terlihat terbuat dari tanah. 
Rumah dilukis dengan paduan warna raw umber dan raw sienna dan sentuhan cadmium yellow light dan yellow ochre untuk menggambarkan bahwa dinding rumah terbuat dari anyaman bambu.
Untuk melukis air sungai, saya gunakan paduan warna titanium white, oxide black dan sedikit raw umber. Ini untuk memberikan kesan aliran air yang jernih dan bayang-bayang yang tampak di permukaan air tersebut.
Finishing touch dengan menggunakan varnish hanya dapat dilakukan jika lukisan cat acrylic sudah benar-benar kering, paling tidak sekitar 5-6 hari. Saat melapisi lukisan dengan varnish, perhatikan hal berikut:
  1. Gunakan kuas berukuran besar (2" ataupun 4")
  2. Pastikan lukisan benar-benar sudah kering dan bersih sebelum dilapisi varnish.
  3. Kuas harus disapukan searah.
  4. Pastikan seluruh area lukisan sudah di-varnish secara merata.

Painting entitled "countryside" was created in February 2016 with a media acrylic paint onto the canvas of 40x50cm. I used acrylic paints of Liquitex Basic combined with Louvre. For additional painting medium, I used Amsterdam acrylic medium glossy and subsequent finishing touch using Acrylic amsterdam varnish glossy.
This painting tells the story of village atmosphere with lush and green trees, modest homes that are still made from woven bamboo, road which has not been paved and small streams in a side street. To give an impression of the village was inhabited then I add a man who was carrying grass.
Characters of acrylic paint is fast drying and water-resistant when dry. So keep in mind the effectiveness of the current time to paint, in order to make the effects of painting seem alive. If we can use the technique of wet-on-wet in oil paint, not the case when we use acrylic paint. The use of acrylic retarder (a kind of medium for the duration of the slow drying acrylic paint) is not helped too much.
The initial steps starting from painting the sky, using a blend of colors titanium white, cobalt blue, yellow ochre and a touch of alizarin crimson. Furthermore paint cloud that consists of several parts. The dark portion using a blend of colors titanium white, Cerulean Blue, yellow ochre and a touch of alizarin crimson. Midstone part of clouds using color mixing of Cerulean Blue color , titanium white, cadmium yellow deep and a touch of of alizarin crimson. Part of cloud which reflected light using a blend of colors titanium white, cadmium yellow deep and a touch of alizarin crimson. And lastly, part of a bright cloud using a blend of colors titanium white and a touch of cadmium yellow deep.
The next step is to paint the background of trees in the distance, which uses a blend of colors titanium white, cobalt blue, yellow ochre, a little alizarin crimson and sap green. The results of these colors blend in the form of a bluish green color which gives the impression away. To draw the trunks and branches of trees, simply by scraping the tip of the palette knife painting tree background when acrylic paint is still wet.
The next step is to paint the grass and trees. The dark part of leaves used a blend of colors sap green, raw umber and a little alizarin crimson. Midstone part of leaves using sap green color blend, naples yellow, crimson and white titanium. Recently the bright part of leaves with a blend of sap green and a little touch of cadmium yellow light. This color combination is also used to paint the grass and shrubs on the near side and palm tree leaves.
The walkways are painted with blend of colors of raw umber, raw sienna and burnt sienna. After it was washed away with a blend of raw sienna and yellow ochre. Note the direction of the brush strokes that made the footpath visible from the ground.
The house is painted with a blend of raw umber and raw sienna and cadmium yellow light and a touch of yellow ochre to illustrate that the walls are made of woven bamboo.
To paint the stream, I used a blend of colors titanium white, oxide black and a little raw umber. This is to give the impression of the flow of clear water and the shadows that appear on the surface of the water.
Finishing touch by using the varnish can only be done if painting acrylic paint is completely dry, at least about 5-6 days. When painting with a varnish coat, note the following:
  1. Use a brush-sized (2 "or 4")
  2. Make sure the painting completely dry and clean before coating varnish.
  3. Brush must be stroked in the same direction.
  4. Make sure all areas of the painting has been in-varnish evenly.




Sabtu, 16 April 2016

Panorama Situ Cangkuang

Panorama Situ Cangkuang - copyright Why 03/16
Lukisan ini juga tentang panorama Situ Cangkuang tetapi menggunakan media cat acrylic, agak kurang glossy jika dibandingkan cat minyak. Lukisan ini dibuat di atas canvas board Winsor & Newton berukuran 40 x 60cm. Saya menggunakan cat acrylic merk Liquitex Basic dan Louvre, dengan tambahan penggunaan Amsterdam Acrylic medium glossy dan matt.
Tantangan yang dihadapi yaitu bagaimana menghadirkan suasana danau dengan bayangan pepohonan dengan menggunakan cat acrylic. Prinsipnya sebetulnya sama jika kita melukis dengan cat minyak.
Untuk warna langit, saya gunakan paduan warna titanium white, cobalt blue serta sedikit sentuhan yellow ochre dan alizarin crimson. Untuk warna awan terdiri dari beberapa layer. Layer pertama yaitu bagian gelap, menggunakan paduan warna titanium white, cerulean blue serta sedikit sentuhan yellow ochre dan alizarin crimson. Layer kedua menggunakan paduan warna titanium white, cerulean blue serta sedikit sentuhan cadmium yellow deep dan alizarin crimson. Layer ketiga (bagian yang merefleksikan cahaya) menggunakan paduan warna titanium white serta sedikit sentuhan cadmium yellow deep dan alizarin crimson. Terakhir, bagian awan yang terang menggunakan paduan warna titanium white dan sedikit sentuhan cadmium yellow deep. 

This painting is also about the panorama Cangkuang Lake but using acrylic paint media, somewhat less glossy than oil paint. This painting was created on canvas board Winsor & Newton of 40 x 60cm. I used acrylic paints Liquitex Basic brands and the Louvre, with the additional use Amsterdam Acrylic glossy and matt medium.
The challenge was how to bring the atmosphere of the lake with the shadow of the trees by using acrylic paint. The principle wass actually the same if we paint with oil paint.
For the color of the sky, I used a color mixing of titanium white, cobalt blue and a touch of yellow ocher and alizarin crimson. To color the clouds consist of several layers. The first layer was the dark part, using a mix of colors titanium white, Cerulean Blue, and a touch of yellow ochre and alizarin crimson. The second layer using a blend of colors titanium white, Cerulean Blue, and a touch of deep cadmium yellow and alizarin crimson. The third layer (the part that reflects light) using a titanium alloy white color and a touch of deep cadmium yellow and alizarin crimson. Lastly, part of a bright cloud using a blend of colors titanium white and a touch of cadmium yellow deep.

Panorama Situ Cangkuang

Panorama Situ Cangkuang - copyright Why 03/16

Lukisan cat minyak ini menggambarkan panorama Situ Cangkuang, sebuah telaga dengan pemandangan yang indah di daerah Garut Jawa Barat. Dibuat dengan menggunakan media cat minyak Rembrandt, Van Gogh dan Lefran-Bourgeois di atas canvas board Winsor & Newton berukuran 40x60cm.
Lukisan ini diselesaikan dalam waktu 6 jam di bulan Maret 2016.
Panorama gunung, hijaunya pepohonan dan telaga merupakan paduan yang indah untuk dituangkan dalam bentuk lukisan.

This oil painting depicts a panoramic Cangkuang Lake, a lake with a beautiful view in Garut, West Java. Created using oil paint Rembrandt, Van Gogh and Lefran-Bourgeois on the canvas board Winsor & Newton 40x60cm.
It took 6 hours to finish this painting. I created this painting on March 2016.
Panorama of mountain, green trees and the lake is a wonderful thing to be painted.

Jumat, 15 April 2016

"Panorama Ranu Kumbolo" (Panorama of Ranu Kumbolo)


"Panorama Ranu Kumbolo" - copyright Why 02/16

Lukisan ini dibuat dengan menggunakan media cat minyak (Rembrandt, Van Gogh & Lefran-Bourgeois) di atas canvas board Winsor & Newton berukuran 40 x 60cm. Dibuat selama 6 jam pada bulan Februari 2016.
Lukisan ini menggambarkan panorama lain di Ranu Kumbolo, sebuah danau vulkanis berlokasi di lereng Semeru yang terkenal untuk lokasi camping dan hiking.
Tantangan saat membuat lukisan ini yaitu bagaimana menghadirkan suasana telaga yang tampak nyata termasuk pantulan dan bayangan dari pepohonan maupun perbukitan di air telaga.

This oil painting was created using oil painting of Rembrandt, Van Gogh & Lefran-Bourgeouis on the canvas board Winsor & Newton with dimension 40 x 60cm. I created this painting in 6 hours on February 2016.
This painting tells about the other side of panorama at Ranu Kumbolo, a vulcanic lake located on the slopes of Mount Semeru which popular as camping and hiking location. Challenge when creating this painting is how to represent atmosphere of the lake is apparent, including reflections and shadows of trees and hills in the water.

"Berkemah di Ranu Kumbolo" (Camping at Ranu Kumbolo)


"Berkemah di Ranu Kumbolo" - copyright Why 03/16

Lukisan dengan judul "Berkemah di Ranu Kumbolo", dibuat berdasarkan foto dari internet tentang suasana di sekitar Ranu Kumbolo, Jawa Timur. Suasana di tepi ranu/danau vulkanis di lereng Gunung Semeru yang sering dijadikan lokasi hiking dan camping. Panorama yang indah dengan danau vulkanis dikelilingi oleh perbukitan yang hijau serta hawa yang dingin.
Lukisan ini dibuat dengan menggunakan media cat minyak (saya gunakan merk Rembrandt, Van Gogh dan Lefranc-Bourgeois) di atas canvas board Winsor & Newton. Lukisan ini saya buat dalam waktu 7 jam di bulan Maret 2016.
Tantangan yang saya dapatkan saat membuat lukisan ini yaitu bagaimana membuat bayangan dua bukit agar tampak nyata di telaga.
Sampai saat ini hasrat untuk pergi langsung ke lokasi tersebut masih ada, cuma sayangnya belum ada waktu yang tepat untuk dapat pergi ke sana.

Oil Painting with the title "Camping at Ranu Kumbolo", created based on photos from the Internet about the panorama around Ranu Kumbolo, East Java. The atmosphere at the edge of volcanic lake located on the slopes of Mount Semeru is often used as a hiking and camping locations. Beautiful panorama with volcanic lake surrounded by green hills and the weather is cold.
The painting was created using oil paint media (I used the brand Rembrandt, Van Gogh and Lefranc-Bourgeois) on canvas board Winsor & Newton. I created this painting within 7 hours in the month of March 2016.
The challenge that I get when creating this painting is how to make shadow of the hills that were apparent in the lake.

Until now, the desire to go directly to that location is still there, just unfortunately there is no right time to be able to go there.



Senjakala Situ Cangkuang (Twilight at Cangkuang Lake)



"Senja kala di Situ Cangkuang" - copyright Why 03/16


Lukisan dengan judul "Senja kala Situ Cangkuang", dibuat berdasarkan foto yang saya dapatkan dari internet. Dibuat dengan media cat minyak (saya gunakan merk Rembrandt dan Van Gogh) di atas canvasboard Winsor & Newton berukuran 40 x 60cm.
Lukisan ini saya kerjakan dalam waktu 6 jam di bulan Maret 2016.
Paduan gambar situ/telaga dan panorama di kala senja hari merupakan tantangan tersendiri karena harus memilih color mixing yang benar khususnya untuk warna langit senja.
Oil Painting with the title "Twilight at Cangkuang Lake", is based on the photos I got from the internet. Made from oil paint (I used the brand Rembrandt and Van Gogh) on canvas board Winsor & Newton with dimension 40 x 60cm.
I took 6 hours to finish this painting during March 2016.

The combination of lake and panorama image is a challenge because I had to choose the correct mixing color, especially for the evening sky.